Rabu, 17 Januari 2007

EEE... BUKAN AAA.. BUKAN BBB... BUKAN CCC.. TAPI EEE..

Sejak pertengahan tahun 2007, googlingan saya selalu nyari info kapan datangnya eee. Apalagi ditambah racun harga yang waktu itu sangat menggoda, hanya US$ 199. Bener bener harga yang fantastis dari sebuah perusahaan sekelas Asus. Apalagi jika dibandingkan dengan harga sebuah ultra mobile pc yang menembus angka 10 juta rupiah. Benar benar eee pc menjadi satu pilihan yang sangat menggoda.

Berbagai macam usaha sudah dilakukan untuk mendapatkan eee pc dengan harga yang semurah mungkin. Browsing di ebay... Oh no .. Pada awalnya untuk inden saja harus mengeluarkan kocek sampai US$ 250. Itupun harga eee yang harus ditebus kisaran 6 juta rupiah. Lupakan ebay... Nah ada blognya Harry Sufehmi yang menjanjikan dapat mengusahakan eee secara kolektif, tapi berita gembira tak kunjung datang. Padahal tahap keracunan eee sudah makin parah. Harus segera diobati. Berbagai milis tak segera menjanjikan penawar.

Akhirnya kesempatan mencicipi eee datang juga di indocomtech di jakarta akhir tahun lalu. Benar benar cantik si eee. Ibarat putri cantik yang akan membuat setiap orang menoleh ke kita bila bersamanya. Tapi langsung patah hati kembali ketika harus mendengar... Indent sudah tidak bisa lagi...

Padahal bersama eee ... saya bisa melakukan banyak hal.. hobi menulis blog tentu saja dapat dilakukan di mana saja.. Nongkrong di kampus nunggu kuliah tentu saja tidak hanya sekedar diisi obrolan sore ngalor ngidul sambil nonton tv, tapi bisa connect to the world. Chatting, browsing pastinya ditemani si putri cantik nan langsing.. The eee pc. Benar benar membuat saya act locally connect and think globally. Raga di Indonesia ... Jiwa melanglang buana.

Berangkat ke ruang praktekpun dapat dengan mudah membawa bawa si eee. Berberkal usb dental camera maka si eee pc dapat berubah menjadi mesin pencatat rekam medik yang sangat portabel. Database sederhana pasien berikut foto klinis mulut pasien, dapat pula meningkatkan nilai jual klinik. Walau harga sudah tidak US$ 199, tetapi break even poin akan segera didapat dengan cepat pada kisaran harga yang tidak sampai Rp 4 jutaan.

Presentasi dengan pihak rumah sakit pun tidak repot lagi. Cukup membawa si eee yang hanya sebesar buku catatan kuliah. Tancapkan ke proyektor... Ta daaa... I feel good

Hmm.. Bahkan untuk menyambut si putri cantik eee.. Sebuah usb modem hsdpa sudah disiapkan untuk menyambungkan eee ke dunia maya. Dan sebuah harddisk external berukuran 320 Gb siap melapangkan isi kepala si putri cantik eee..

Wah luar biasa sekali bila setiap hari dapat ditemani eee pc. Benar benar serba mudah seperti jargonnya easy to learn, easy to work, easy to play.... Pokolnya serba easy lah..

Karena itu saya benar benar ingin eee... Bukan aaa... Bukan bbb... Apalagi ccc... harus eee... Asus eee...