Senin, 21 Januari 2008

BU MENKES OH... BU MENKES

Lagi lagi gara gara liat berita sakitnya Pak Harto. Jadi punya ide untuk menulis lagi.. Liat beritanya sih beberapa hari yang lalu. Tapi jadi inget kembali gara - gara liat para tenaga kontrak askes yang belakangan hari ini ngeluh melulu gara gara isu askeskin yang akan diambil kembali amanahnya oleh menkes.

Apa hubungannya dengan berita sakitnya pak harto. Hubungannya adalah.. sisi pribadi dan gaya si bu menkes itu dalam menyatakan pendapatnya. ceplas ceplos banget.

Dalam posisi politik sebagai seorang menteri, seharusnya keluarnya pendapat, opini ataupun keputusan harus secara hati - hati. Terkesan sekali saya si Bu menkes berani bilang kalo pak harto sudah menjalani kehidupan semu. Walaupun secara medis mungkin benar, tapi secara politis .... Wah berbahaya sekali untuk posisinya. Walaupun Pak Harto sudah pensiun .. Dan dihujat di mana mana. Tapi kekuatan yang dia punya di Indonesia masih sangat sangatlah kuat. Bahkan mantan kepala negara singapura lee kuan yew, mantan perdana menteri malaysia mahatir mohammad pun hadir membesuk pak harto. Luar biasa kan.

Keluarnya opini miring dari bu menkes yang ceplas ceplos ini tentu saja menjadi tidak populer. Lha apa bu menkes gak mikir dulu sebelum mengeluarkan pendapat. Akan lebih netral bila beliau mengeluarkan pendapat yang netral netral saja lah.

Gaya ceplas ceplosnya bu menkes yang sa enak udele dewe itu sih bukan rahasia di kalangan PT Askes. mulai sejak tahun 2006 akhir sudah bikin gerah warga askes. Segala keluhan mengenai program askeskin secara `brutal` ditimpakan ke PT Askes, dengan gaya ceplas ceplosnya dia ngumbar mulut ke media massa. Duh.. bu menkes.. ada apa denganmu.

Pada semester pertama tahun 2007 buanyak sekali keluhan dari rumah sakit minta untuk dibayar. Lha mau dibayar gimana, wong uangnya aja gak cair dari depkes kok. Dan dengan entengnya bu menkes bilang askes menahan pembayaran mau nahan pembayaran gimana bu. Itu uang droppingan ente cuma tahan 2 hari di rekening askes. Langsung dibayarkan kok.

Sejak semester kedua 2007. sebenarnya keluhan tentang pembayaran klaim dapt dikatakan tidak ada. Lha pembayarannya sudah lancar kembali. Walau gak sebulan sekali tapi waktunya deket deket.

herannya akhir tahun 2007 makin gencar nih bu menkes bilang askeskin akan dilepas dari askes. Wadaw.. Di media massa kenceng bener beritanya kayak teror. Imbasnya ya ke kinerja para tenaga kontrak. Nasib mereka kan tergantung pada program ini. Setiap ucapan bu menkes laksana teror n mimpi buruk yang tak berkesudahan.

Herannya di media indonesia kok enteng bener bilang setelah dilepas dari askeskin, nanti akan direkrut tenaga verifikator independen. Selama 2 minggu beliau yakin bakal jadi. Halah bu menkes kita ini itung itungannya kayak lagi arisan aja.

Coba kita hitung sama sama kalau nanti ada pemutusan tenaga kontrak verifikator yang saat ini jumlahnya 2000 orang lebih. pesangon yang diberikan hitunglah kira kira 2 x 1000.000. Berarti untuk mem "phk" kan mereka butuh dana 4 miliar. Trus untuk merekrut verifikator independen yang katanya sekitar 2500 orang lebih, akan memakan biaya sekitar 1,5 miliar lagi kalau biaya rekrutmennya mencapai 700ribu rupiah per orang. Berarti untuk mengalihkan program askeskin saja, butuh dana 5,5 miliar. Luar biasa... uang segitu bisa untuk mendanai sebuah rumah sakit tipe C selama 10 bulan..

Jadi kesimpulannya. Kebijakan mengalihkan program askeskin dari pt askes ke badan pelaksana lain, jelas lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Karena gak didasarkan pada fakta dan kenyataan yang ada. Hanya berdasarkan emosi semata.

Tidak ada komentar: