Selasa, 29 Januari 2008

CERITA SEMUT DI ATAS AIR

Lihatlah pada foto. Coba diperhatikan. Apakah terlihat bahwa itu adalah foto semut di atas air. Apa yang bisa kita ambil sebagai pelajaran dari kejadian itu..?

Sebagai awal saya ceritakan kejadiannya. Foto itu saya ambil dari sebuah botol air mineral yang dikerubungi semut. Heran sekali, padahal isinya hanya air mineral saja. Tidak ada gula atau zat manis apapun di dalamnya. Berarti ada zat di dalam air itu (mungkin suatu mineral) yang dibutuhkan oleh semut tersebut.

Mengingat perilaku semut yang selalu bekerja gotong royong untuk mengumpulkan makanan dan dibawa kembali ke sarangnya. Semut yang mendatangi air itu jelas bukan hanya sekedar untuk minum saja seperti hewan lain. Semut tersebut datang beramai ramai untuk menjalankan tugas mengumpulkan makanan untuk seluruh penghuni kerajaan semut.

Dengan segala resiko termasuk kehilangan nyawa sekalipun. Rasa tanggung jawab yang dilakukan oleh semut itu dapatlah kita teladani. Mereka bekerja untuk seluruh penghuni rumah tetapi tak sedikitpun mereka berkeluh kesah ataupun mengadakan demonstrasi. Hanya bekerja, bekerja dan bekerja.

Lebih mengagumkan lagi ketika semut semut itu terjebak dalam situasi yang sangat membahayakan jiwa, semut semut itu tetap memikirkan teman temannya. Hal yang mereka lakukan adalah saling berpegangan (mungkin bukan berpegangan tapi seperti manusia, tapi ini analogi yang dibuat untuk mempermudah membuat gambaran yang terjadi. Setelah berpegangan dan membentuk suatu permukaan yang agak luas (relatif luas), kemudian semut yang lain akan naik ke atas permukaan yang dibentuk oleh punggung punggung semut itu. Tidak ada rasa egois sama sekali. Semuanya dilakukan dengan ikhlas, walaupun kemungkinan semut yang menjadi pijakan teman temannya akan meregang nyawa. Bayangkan bila semua semut semut itu punya rasa egois. Tentu mereka semua akan segera mati tanpa ada yang terselamatkan.

Sebagai manusia yang katanya adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan. Lebih sering akan bersikap egois satu sama lain. Bila dalam keadaan terjepit, akan memilih mengorbankan orang lain. Padahal belum tentu dengan mengorbankan orang lain dirinya akan selamat. Bahkan bisa jadi keselamatan orang lain sebenarnya sangat bergantung atas pengorbanan dirinya.

Mari belajar dari semut. Kita berusaha untuk mendahulukan kepentingan orang lain. Karena dengan kita mengorbankan kepentingan kita, bisa jadi akan mendatangkan manfaat yang lebih besar kepada banyak manusia jika dibandingkan dengan orang lain yang berkorban untuk kita.

Tidak ada komentar: