Minggu, 20 Januari 2008

Pengemis Indonesia Punya Gaya

Semua yang baca ni tulisan pasti pernah liat pengemis kan... Macam macam aja tingkah polah dan gayanya.. Jadi pengen nyoba ngerekap gaya pengemis Indonesia sat ini. Penampilan umum pengemis di jagat raya ini jelaslah pakaian lusuh, kalau kulit terbakar matahari itu penampilan khas pengemis di negara tropis. Gaya khas orang indonesia ngemis kira kira gini :

1. Membawa mangkok plastik
Ni gaya standar pengemis. Warisan leluhur turun temurun yang ada di seluruh dunia. Gak percaya? Liat aja film kungfu macem to liong to atau sejenisnya. Yang tidak diwariskan hanya partai pengemis saja... Hahahahaha. Mangkok itu jelas buat nerima pemberian orang baik berupa uang kecil atau makanan. Namanya juga beggar, artinya orang yang meminta minta.

2. Membawa bayi
Properti tambahan untuk meningkatkan rasa kasihan pada pengemis. Padahal tu bayi dapet nyewa atau lebih parah lagi dapat nyulik... Hiii sereeem.

3. Bawa kicrikan
Tau kicrikan gak.. Itu tuh yang tutup botol digepengin terus dipaku di sepotong kayu. Trus digerak gerakin bikin bunyi kicrik kicrik. Ini alat musik tercanggih yang bisa dipakai dalam berbagai jenis aliran musik. Keunggulan alat musik ini antara lain :
- mudah dibuat, mudah dipelajari, dan mudah digunakan segala umur dan usia, dari balita sampe nenek nenek
- ramah lingkungan, karena membantu pemerintah mengatasi sampah, khususnya tutup botol
- sangat portabel. Gampang dibawa dan dimasukkan kantong
- aman dari incaran maling. Ya kalo ada yang maling... Buat lagi aja

4. Membawa mini karaoke
Buat pengemis yang bermodal biasanya bawa "mini karaoke". Ngerti kan alatnya.. Cassete player + mic + speaker gede yang dirangkai dalam sebuah kotak hitam kecil. Lagu yang dibawa pastinya dangdut dong. Gak pernah ada yang pasang kaset metallica sih... Musiknya dipasang hingar bingar buat nutupin suara penyanyinya yang ala kadarnya.

5. Pakaian dan dandanan ala ludruk
Properti ini juga butuh modal gede. Yang jelas bawa "mini karaoke" + pakaian + kosmetik. Pengemisnya gak nyanyi, tapi nari nari semau mau buat narik perhatian orang

6. Kotak sumbangan pembangunan masjid
Ni bener bener memalukan. Mengatasnamakan pembangunan masjid atau pesantren. Biasanya alamat pesantren atau masjidnya jauh jauh. Trus dibekali surat tugas segala. Plis deh... Emang di daerah tempat pembangunan masjid itu gak ada yang ngasi ide buat bikin proposal atau minta dana ke warga atau pemerintah setempat. Coba aja hitung biaya transport + makan petugas yang disuruh ngemis itu. Emangnya efektif? No way man....

7. Luka palsu
Ini salah satu kreatifitas bangsa indonesia yang mampu bikin spesial efek setara film hollywood. Bener bener tu luka mirip sekali dengan borok... Ditambah lalat yang ngider ngider di sekitar luka. Padahal dibuat dari tape atau bahan baku di sekitar.. diwarnain .. Ditemplokin aja ke kaki atau tangan.. Jadi deh...

8. Cacat palsu
Kehebatan dalam seni melipat tubuh. Luar biasa.. Buat yang gak memperhatikan bakal ketipu saking miripnya. Ada juga yang pura pura buta.. Ini mah tinggal pake kacanata item terus tinggal dituntun orang yang tampak lebih sehat aja.

9. Pengamen
Kegiatan mengemis ini sudah pada tau kan... Gak usah dijelasin lagi. Nyanyi, bawa alat musik bermacam macam.

10. Pak Ogah
Kegiatan mengemis di tempat putaran jalan. Lebih sering nimbulkan kemcetan daripada bikin lancar. Lah mereka berdiri di tengah tengah jalan kok. Kayaknya ini termasuk khas hanya ada di Indonesia deh...

Sebenarnya masih banyak lagi kegiatan mengemis. Tapi itu dulu saja sudah cukup.

Ada yang protes kalau pengamen bukan pengemis? He he.. Pengemis itu kan orang yang meminta belas kasihan dengan segala cara. Bukan bekerja dan berusaha menghasilkan kebutuhan untuk dimanfaatkan orang lain. Pengamen akan keluar dari kategori pengemnis bila dan hanya bila pengamen itu datang karena dipanggil oleh orang yang membutuhkan hiburan. Bukan mendatangi trus nyanyi lagu asal asalan, yang belum tentu disukai yang mendengarkan. Jadi sampai saat ini walaupun ada yang protes, saya teuteup keukeuh kalo pengamen itu pengemis.

Sebenarnya berapa sih pendapatan seorang pengemis...? Coba berhitung deh.. Kalau bekerja sampai malam setiap hari ada 300 orang yang memberi 100 rupiah berarti sehari dapet 30000. Kalau sebulan mereka ngemis 30 hari kerja berarti dapet 900 ribu dong. Wah... UMR bandung aja cuma 850 ribu. Bayangkan kalau satu keluarga dengan anggota 5 orang dapet rata rata segitu. Sebulan pendapatan kotornya hampir 5 juta.

Pemerintah mau berantas pengemis. Mustahil... Karena kerja jadi pengemis benar benar sangat menjanjikan. Sudah jadi rahasia umum kalau pengemis di kota, bisa jadi tuan tanah di kampungnya. Emang pemerintah bisa ngasih uang sejumlah umr tiap bulannya untuk menopang hidup pengemis..?

Sebenernya sih di balik kegiatan mengemis itu ada potensi membangun bangsa. Masih ada orang yang peduli. Dan bangsa ini kalau mau bergotong royong pasti bisa maju. Coba bayangkan kalau orang orang yang hobi berderma itu dikumpulkan uangnya pada satu lembaga donasi. Dan lembaga donasi itu menyalurkan kepada pengemis dengan membuka suatu home industry dengan mempekerjakan pengemis pengemis itu dan digaji sesuai umr. Nah hasil home industry ini kan bisa dikontrol kuakitasnya. Trus bisa jadi akan diekspor. Tinggal pemerintah aja yang mensupport. Nah hasilnya kan akan lebih besar.

Tinggal ada tidak usaha ke arah itu. Disiplin, kerja keras dan kejujuran adalah kunci membangun kembali bangsa kita.

Tidak ada komentar: